Cerita Seks Gadis SMP Aku Tiduri

Saturday, November 21, 20150 comments

Cerita Seks Gadis SMP Aku Tiduri



Aku mencoba mencari akal, bagaimana caranya agar keperawanan Intan bisa kudapatkan dan kurasakan. Kutunggu saja waktu tepatnya dengan sabar. Tidak terasa, selesailah film panas yang sedang kami tonton. Suara Intan akhirnya memecahkan keheningan.

Oom, tuh tititnya berdiri lagi. kata Intan sambil menunjuk ke arah batang kemaluanku yang memang sedang tegang.Iya nih Intan, tapi biarin saja deh, gimana dengan filmnya? jawabku santai.

Bagus kok Oom, persis seperti apa yang papa dan mama lakukan, dan Intan ada beberapa pertanyaan buat Oom nih. Intan sepertinya ingin menanyakan sesuatu.

Pertanyaannya apa? tanyaku.Kenapa sih, kalo olahraga gituan harus masukin titit ke apa tuh, Intan ngga ngerti? tanya Intan.

Oh itu.., itu namanya titit dimasukkan ke lubang kencing atau disebut juga lubang memek, pasti papa Intan juga melakukan hal itu ke mama kan? jawabku menerangkan.Iya benar Oom, papa pasti masukin tititnya ke lubang yang ada pada memek mama.

Intan membenarkan jawabanku.Itulah seninya olahraga beginian Intan, bisa dilakukan sendiri, bisa juga dilakukan berdua, olahraga ini khusus untuk dewasa. kataku memberi penjelasan ke Intan.Intan sudah boleh ngga Oom.. melakukan olahraga seperti itu? tanya Intan lagi.

Ouw.. inilah yang aku tunggu.. dasar rejeki.. selalu saja datang sendiri.Boleh sih, dengan satu syarat jangan bilang sama mama dan papa. jelasku.

Terang saja aku membolehkan, sebab itulah yang kuharapkan.Intan harus tahu, jika Intan melakukan olahraga beginian akan merasa lelah sekali tetapi juga akan merasakan enak. tambahku.

Masa sih Oom? Tapi kayaknya ada benarnya juga sih, Intan lihat sendiri mama juga sepertinya merasa lelah tapi juga merasa keenakan, sampai menjerit-jerit lho Oom, malahan kadang seperti mau nangis. Intan yang polos rupanya sudah mulai tertarik dan sepertinya ingin tahu bagaimana rasanya.

Emang gitu kok. Ee, mumpung masih siang nich, mama Intan juga masih lama pulangnya, kalo Intan memang ingin olahraga beginian, sekarang saja gimana? aku sudah tidak sabar ingin melihat pesona kemaluannya Intan, pastilah luar biasa.

Ayolah! Intan mengiyakan.Memang rasa ingin tahu anak gadis seusia Intan sangatlah besar. Ini adalah hal baru bagi Intan. Segera saja kusiapkan segala sesuatunya di otakku. Aku ingin Intan merasakan apa yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

Kaos singlet yang menempel di tubuhku telah kulepas. Aku sudah telanjang bulat dengan batang kejantananku mengacung-ngacung keras dan tegang.

Baru pernah seumur hidupku, aku telanjang di hadapan seorang gadis beIntan berumur 12 tahun. Intanhanya tersenyum-senyum memandangi batang kemaluanku yang berdiri dengan megahnya.

Mungkin karena kebiasaan melihat papa dan mamanya telanjang bulat, sehingga melihatku telanjang bulat merupakan hal yang tidak aneh lagi bagi Intan.

Kusuruh Intan untuk membuka seluruh pakaiannya. Awalnya Intan protes, tetapi setelah kuberitahu dan kucontohkan kenapa mama Intan telanjang bulat, dan kenapa ceweknya Tarzan juga telanjang bulat, sebab memang sudah begitu seharusnya.

Akhirnya Intan mau melepas pakaiannya satu persatu. Aku melihat Intan melepaskan pakaiannya dengan mata tidak berkedip. Pertama sekali, lepaslah pakaian sekolah yang dikenakannya, lalu rok biru dilepaskan juga.

Sekarang Intan tinggal mengenakan kaos dalam dan celana dalam saja.Di balik kaos dalamnya yang cukup tebal itu, aku sudah melihat dua benjolan kecil yang mencuat, pastilah puting susunya Intan yang baru tumbuh.

Baru saja aku berpikiran seperti itu, Intan sudah membuka kaos dalamnya itu dan seperti apa yang kubayangkan, puting susu Intan yang masih kuncup, membenjol terlihat dengan jelas di kedua mataku. Puting susu itu begitu indahnya.

Lain sekali dengan yang biasa kulihat dan kurasakan dari wanita malam langgananku, rata-rata puting susu mereka sudah merekah dan matang, sedangkan ini, aku hanya bisa menelan ludah.

Payudara Intan memang belum nampak, sebab karena faktor usia. Akan tetapi puting susunya sudah mulai menampakkan hasilnya. Membenjol cukup besar dan mencuat menantang untuk dinikmati.

Warna puting susu Intan coklat kemerahan, aku melihat puting susu itu menegang tanpa Intan menyadarinya. Lalu Intan melepaskan juga celana dalamnya.

Kembali aku dibuatnya sangat bernafsu, kemaluan Intan masih berupa garis lurus, seperti kebanyakan milik anak-anak gadis yang sering kulihat mandi di sungai.

Vagina yang belum ditumbuhi bulu rambut satu pun, masih gundul. Aku sungguh-sungguh melihat pemandangan yang menakjubkan ini. Terbengong-bengong aku dibuatnya.

Oom, udah semua nih, udah siap nih Oom.Aku tersentak dari lamunan begitu mendengar Intan berbicara.Oke, sekarang dimulai yaaa?Kuberi tanda ke Intan supaya tiduran di sofa.

Pertama sekali aku meminta ijin ke Intan untuk menciuminya, Intan mengijinkan, rupanya karena sangat ingin atau karena Intan memang sudah mulai menuruti nafsunya sendiri, aku kurang tahu. Yang penting bagiku, aku merasakan Intanng perawannya dan menyetubuhinya siang ini.

Aku ciumi kening, pipi, hidung, bibir dan lehernya. Kupagut dengan mesra sekali. Kubuat seromantis mungkin. Intan hanya diam seribu bahasa, menikmati sekali apa yang kulakukan kepadanya.Setelah puas aku menciuminya,

Intan, boleh ngga Oom netek ke Intan? tanyaku meminta.Tapi Oom, tetek Intan kan belon sebesar seperti punya mama. kata Intan sedikit protes.Ngga apa-apa kok Intan, tetek segini malahan lebih enak. kilahku meyakinkan Intan.

Ya deh, terserah Oom saja, asalkan ngga sakit aja. jawab Intan akhirnya memperbolehkan.Dijamin deh ngga sakit, malahan Intan akan merasakan enak dan nikmat yang tiada tara. jawabku lagi.

Segera saja kuciumi puting susu Intan yang kiri, Intan merasa geli dan menggelinjang-gelinjang keenakan, aku merasakan puting susu Intan mulai mengalami penegangan total.

Selanjutnya, aku hisap kedua puting susu tersebut bergantian. Intan melenguh menahan geli dan nikmat, aku terus menyusu dengan rakusnya, kusedot sekuat-kuatnya, kutarik-tarik, sedangkan puting susu yang satunya lagi kupelintir-pelintir.

Oom, kok enak banget nihhh oohhh enakkk desah Intan keenakan.Intan terus merancau keenakan, aku sangat senang sekali.

Setelah sekian lama aku menyusu, aku lepaskan puting susu tersebut. Puting susu itu sudah memerah dan sangat tegangnya. Intan sudah merasa mabuk oleh kenikmatan. Aku bimbing tangannya ke batang kemaluanku.

Intan, kocok dong tititnya Oom Agus. aku meminta Intan untuk mengocok batang kemaluanku. Intan mematuhi apa yang kuminta, mengocok-ngocok dengan tidak beraturan. Aku memakluminya, karena Intan masih amatir, sampai akhirnya aku justru merasa sakit sendiri dengan kocokan Intan tersebut, maka kuminta Intan untuk menghentikannya.

Selanjutnya, kuminta Intan untuk mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, tanpa bertanya Intan langsung saja mengangkangkan kedua kakinya lebar-lebar, aku terpana sesaat melihat vagina Intan yang merekah.

Tadinya kemaluan itu hanya semacam garis lurus, sekarang di hadapanku terlihat dengan jelas, buah klitoris kecil Intan yang sebesar kacang kedelai, vaginanya merah tanpa ditumbuhi rambut sedikit pun, dan yang terutama, lubang kemaluan Intan yang masih sangat sempitnya. Jika kuukur, hanya seukuran jari kelingking lubangnya.

Aku lakukan sex dengan mulut, kuciumi dan hisap kemaluan Intan dengan lembut, Intan kembali melenguh. Lenguhan yang sangat erotis. Meram melek kulihat mata Intan menahan enaknya hisapanku di kemaluannya. Kusedot klitorisnya. Intan menjerit kecil keenakan, sampai tidak berapa lama.Oom, enak banget sih, Intan senang sekali, terussinnn pinta Intan.Aku meneruskan menghisap-hisap vagina Intan, dan Intan semakin mendesah tidak karuan. Aku yakin Intan hampir mencapai puncak orgasme pertamanya selama hidup.Oommm ssshhh Intan mau pipis nich..Intan merasakan ada sesuatu yang mendesak ingin keluar, seperti ingin kencing.Tahan dikit Intan tahan yaaa sambil aku terus menjilati, dan menghisap-hisap kemaluannya.Udah ngga tahan nich Oommm aahhhTubuh Intan mengejang, tangan Intan berpegangan ke sofa dengan erat sekali, kakinya menjepit kepalaku yang masih berada di antara selangkangannya.

Intan ternyata sudah sampai pada klimaks orgasme pertamanya. Aku senang sekali, kulihat dari bibir lubang perawannya merembes keluar cairan cukup banyak. Itulah cairan mani nikmatnya Intan.

Oohhh Oom Agus Intan merasa lemes dan enak sekali apa sih yang barusan Intan alami, Oom? tanya Intan antara sadar dan tidak.Itulah puncaknya Intan.., Intan telah mencapainya, pingin lagi ngga? tanyaku.Iya.. iya.. pingin Oom jawabnya langsung.

Aku merasakan kalau Intan ingin merasakannya lagi. Aku tidak langsung mengiyakan, kusuruh Intan istirahat sebentar, kuambilkan semacam obat dari dompetku, obat dopping dan kusuruh Intan untuk meminumnya. Karena sebentar lagi, aku akan menembus lubang perwannya yang sempit itu, jadi aku ingin Intan dalam keadaan segar bugar.

Tidak berapa lama, Intan kulihat telah kembali fit.Intan tadi Intan sudah mencapai puncak pertama, dan masih ada satu puncak lagi, Intan ingin mencapainya lagi kan..? bujukku.Iya Oom, mau dong Intan mengiyakan sambil manggut-manggut.

Ini nanti bukan puncak Intan saja, tetapi juga puncak Oom Agus, ini finalnya Intan kataku lagi menjelaskan.Final? Intan mengernyitkan dahinya karena tidak paham maksudku.Iya, final.., Oom ingin memasukan titit Oom ke lubang memek Intan,

Oom jamin Intan akan merasakan sesuatu yang lebih enak lagi dibandingkan yang tadi. akhirnya aku katakan final yang aku maksudkan.

Ooh ya, tapi.. Oom.. apa titit Oom bisa masuk tuh? Lubang memek Intan kan sempit begini sedangkan tititnya Oom.. gede banget gitu Intan sambil menunjuk lubang nikmatnya.

Pelan-pelan dong, ntar pasti bisa masuk kok.. cobain ya..? pintaku lagi.Iya deh Oom Intan secara otomatis telah mengangkangkan kakinya selebar-lebarnya.

Kuarahkan kepala kemaluanku ke lubang vagina Intan yang masih super sempit tersebut. Begitu menyentuh lubang nikmatnya, aku merasa seperti ada yang menggigit dan menyedot kepala kemaluanku, memang sangat sulit untuk memasukkannya.

Sebenarnya bisa saja kupaksakan, tetapi aku tidak ingin Intan merasakan kesakitan. Kutekan sedikit demi sedikit, kepala kemaluanku bisa masuk, Intan mengaduh dan menjerit karena merasa perih. Aku menyuruhnya menahan.

Efek dari obat dopping itu tadi adalah untuk sedikit meredam rasa perih, selanjutnya kutekan kuat-kuat.BlusssIntan menjerit cukup keras, Ooommm tititnya sudaaahhh masuk kkaahhh?Udah sayang tahan ya kataku sambil mengelus-ngelus rambut Intan.


Aku mundurkan batang kemaluanku. Karena sangat sempitnya, ternyata bibir kemaluan Intan ikut menggembung karena tertarik. Kumajukan lagi, kemudian mundur lagi perlahan tetapi pasti.

Beberapa waktu, Intan pun sepertinya sudah merasakan enak. Setelah cairan mani Intan yang ada di lubang perawannya semakin membanjir, maka lubang kenikmatan itu sudah sedikit merekah. Aku menggenjot maju mundur dengan cepat.

Ahhh.. inikah kemaluan perawan gadis imut. Enak sekali ternyata. Hisapannya memang tiada duanya. Aku merasa keringat telah membasahi tubuhku, kulihat juga keringat Intan pun sudah sedemikian banyaknya.

Sambil kuterus berpacu, puting susu Intan kumainkan, kupelintir-pelintir dengan gemas, bibir Intan aku pagut, kumainkan lidahku dengan lidahnya. Aku merasakan Intan sudah keluar beberapa kali, sebab aku merasa kepala batang kemaluanku seperti tersiram oleh cairan hangat beberapa kali dari dalam lubang surga Intan.

Aku ganti posisi. Jika tadi aku yang di atas dan Intan yang di bawah, sekarang berbalik, aku yang di bawah dan Intan yang di atas. Intan seperti kesetanan, bagaikan cowboy menunggang kuda, oh enak sekali rasanya di batang kemaluanku. Naik turun di dalam lubang surga Intan.

Sekian lama waktu berlalu, aku merasa puncak orgasmeku sudah dekat. Kubalik lagi posisinya, aku di atas dan Intan di bawah, kupercepat gerakan maju mundurku. Lalu aku peluk erat sekali tubuh kecil dalam dekapanku, kubenamkan seluruh batang kemaluanku.

Aku menegang hebat.Crruttt crrutttCairan maniku keluar banyak sekali di dalam lubang kemaluan Intan, sedangkan Intan sudah merasakan kelelahan yang amat sangat. Aku cabut batang kemaluanku yang masih tegang dari lubang kemaluan Intan.

Intan kubiarkan terbaring di sofa. Tanpa terasa, Intan langsung tertidur, aku bersihkan lubang kelaminnya dari cairan mani yang perlahan merembes keluar, kukenakan kembali semua pakaiannya, lalu kubopong gadis kecilku itu ke kamarnya.

Aku rebahkan tubuh mungil yang terkulai lelah dan sedang tertidur di tempat tidurnya sendiri, kemudian kucium keningnya. Terima kasih Intan atas kenikmatannya tadi. Malam pun tiba.

Keesokan harinya, Intan mengeluh karena masih merasa perih di vaginanya, untungnya Tante Linda tidak tahu, Hari berlalu terus. Sering kali aku melakukan olahraga senggama dengan Intan, tentunya tanpa sepengetahuan Oom Joko dan Tante.


Cerita Sex Lainnya



Share this article :

Post a Comment

Powered by Blogger.
 
Support : Creating Website | Sentapoker | Sentapoker
Copyright © 2009. SentaNews - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by sentapoker
Proudly powered by SentaPoker